Efek buruk merokok (Sumber gambar) |
Merokok merupakan salah satu kegiatan yang menurut sebagian
orang adalah kegiatan yang sia-sia. Menghisap asap rokok lalu membuangnya,
tentu terlihat tidak ada manfaatnya. Dan faktanya, merokok memang lebih banyak
memberi dampak negatif bagi kesehatan si perokok itu sendiri dan juga bagi
orang lain. Namun, melihat efek negatifnya saja tidak membuat para perokok
untuk bisa tiba-tiba berhenti merokok. Bagi mereka, merokok bukan soal ada
manfaat atau tidak, tapi soal kebiasaan yang sulit untuk dihentikan dan juga
karena candu.
Merokok juga bisa menjadi bagian dari hal bersosialisasi.
Saya sering melihat, dimana tempat-tempat orang berkumpul, rokok merupakan hal
wajib ada disana. Dengan rokok, orang yang tadinya tidak kenal bisa menjadi
kenal. Hanya dengan menawarkan sebatang rokok, maka perkenalan hingga berujung
ke perbincangan yang serius bisa terjadi. Ditemani segelas kopi hitam,
perbincangan bisa berjam-jam dan bisa menghabiskan beberapa batang tokok. Dari
sini saja kita bisa melihat bahwa merokok itu lebih memberi dampak negatif dari
sisi kesehatan dan juga waktu.
Namun, kita tidak akan membahas soal waktu yang habis
terbuang karena merokok. Tapi kita akan bahas soal efek buruknya bagi
kesehatan. Saya sendiri adalah orang yang tidak merokok. Bukannya saya tidak
pernah menghisap rokok. Dulu, sudah lama sekali, saya pernah mencoba beberapa
batang rokok. Tapi, ya berlalu begitu saja karena saya sadar, tidak ada apa-apa
yang bisa saya hasilkan dari merokok. Buang-buang uang, iya. Kenapa saya tidak
kencanduan saat itu? Kalau menurut penilaian saya pribadi, ini soal prinsip.
Bagi saya, merokok memang tidak sehat dan juga tidak ada manfaatnya.
Merokok justru mengakibatkan banyak penyakit seperti
penyakit paru-paru, penyakit jantung, penyakit gigi dan bahkan kanker mulut.
Bukan berarti orang yang tidak merokok tidak akan kena penyakit tersebut
diatas. Saya sering mendengar orang bilang “merokok dan tidak merokok tetap
tetap mati juga, kan?.” Pernyataan yang sangat konyol, menurut saya. Tapi saya
tidak berani mengatakan bahwa pernyataan itu benar atau salah. Perdebatan soal
tetap mati juga meskipun tidak merokok memang tidak akan ada ujungnya.
Merokok atau tidak merokok, itu pilihan masing-masing
individu. Jika Anda berpikir merokok tidak baik untuk kesehatan, ya jangan
merokok. Itu artinya Anda mencintai kesehatan diri Anda sendiri. Terutama
kesehatan gigi yang sering menjadi salah satu akibat dari benyak merokok. Gigi
kuning dan bau rokok tidak sedap bisa menjadi masalah bagi tubuh Anda jika kebanyakan
merokok. Gigi yang tadinya putih berubah menjadi warna coklat karena efek
nikotin yang terdapat pada asap rokok. Selain gigi, warna gusi perokok juga
akan berubah menjadi hitam.
Semua itu disebabkan karena menyempitnya pembuluh darah
sehingga menyebabkan suplai darah berkurang dan menyebabkan gusi menjadi hitam.
Perubahan warna ini akibat dari tar yang ada pada rokok menempel pada gusi.
Selain gusi, warna langit-langit pada mulut orang yang merokok biasanya akan
berubah menjadi gelap. Bukan hanya penampilan mulut dan gigi yang berubah
warnanya, tapi mulut juga menjadi bau tidak sedap. Bagi Anda yang tidak begitu perduli
dengan penampilan, tentu hal ini tidak menjadi masalah.
Dengan berbagai macam risiko dan juga efek yang ditimbulkan
bagi kesehatan, merokok memang tidak ada manfaatnya. Tapi kembali lagi kepada
diri masing-masing, soal stop merokok, tidak bisa dipaksakan. Stop merokok
adalah salah satu kebiasaan yang tidak bisa dihentikan. Apa lagi bagi orang
yang tidak begitu banyak kesibukan. Sayangi diri Anda dengan stop merokok.
Kasihan keluarga Anda yang tidak merokok harus ikut merasakan terpapar asap
rokok yang Anda hisap. Bagi orang yang tidak merokok, betapa tidak enaknya mencium
bau orang yang merokok. Bau menyengat ke hidung! Fiuh!