Gigi berlubang adalah masalah kesehatan gigi yang sangat menyakitkan dan mengganggu. Saat gigi berlubang dan menyebabkan sakit yang tak tertahankan, sebenarnya karena terjadi pengikisan enamel gigi dari waktu ke waktu. Agar masalah gigi berlubang tidak terus mengganggu, biasanya pakar kesehatan menyarankan untuk menambal gigi yang berlubang.
Menambal gigi yang berlubang bertujuan untuk mencegah agar bakteri tidak masuk ke pembuluh darah dan menyebar ke bagian tubuh lainnya. Sayangnya, menambal gigi kadang menyakitkan dan tidak enak. Namun, kini Anda tidak lagi perlu takut untuk mengobati gigi Anda yang berlubang karena sudah ditemukan metode baru yang bisa membuat enamel gigi berkembang kembali, yakni melalui peptida.
Dalam temuan yang terbitkan di jurnal ACS Biomaterials Science & Engineering, Senin (9/4/2018), peneliti menerangkan enamel gigi diproduksi oleh sel ameloblast. Sel ini memproduksi protein amelogenin yang berperan penting melakukan pembentukan enamel saat gigi masih ada di dalam gusi. Namun, saat proses pembentukan enamel selesai dan gigi tumbuh, sel ameloblas mati.
"Bakteri memetabolisme gula dan fermentasi karbohidrat menjadi asam dan mengakibatkan proses demineralisasi (berhentinya proses mineralisasi) enamel gigi yang membuat gigi rusak," ujar ilmuwan kedokteran gigi Sami Dogan dilansir Science Alert, Senin (16/4/2018).
Para pakar kesehatan gigi menjelaskan, gigi sebenarnya dapat dikristalkan ulang dengan bantuan air liur, pasta gigi fluoride, dan meminum air aditif. Namun, saat ada rongga atau kerusakan di gigi, dokter akan menambalnya. Dari sini, ilmuwan berpikir untuk membuat sesuatu yang dikembangkan berdasarkan protein amelogenin. Mereka akhirnya mendesain peptida berdasarkan protein amelogenin sebagai bahan aktif.
Ikatan peptida merupakan penghubung rantai pendek asam amino, yang termasuk protein tak lengkap, karena hanya memiliki sedikit kandungan asam amino. Uji coba dilakukan di dalam laboratorium dengan menggunakan sampel gigi rusak. Saat peptida dipakaikan pada sampel gigi, tim menemukan lapisan mineral baru muncul pada area gigi yang rusak.
"Remineralisasi (pembentukan kembali mineral gigi, red) yang dipandu peptida adalah metode perawatan baru yang sehat," kata Mehmet Sarikaya.
Menambal gigi yang berlubang bertujuan untuk mencegah agar bakteri tidak masuk ke pembuluh darah dan menyebar ke bagian tubuh lainnya. Sayangnya, menambal gigi kadang menyakitkan dan tidak enak. Namun, kini Anda tidak lagi perlu takut untuk mengobati gigi Anda yang berlubang karena sudah ditemukan metode baru yang bisa membuat enamel gigi berkembang kembali, yakni melalui peptida.
Dalam temuan yang terbitkan di jurnal ACS Biomaterials Science & Engineering, Senin (9/4/2018), peneliti menerangkan enamel gigi diproduksi oleh sel ameloblast. Sel ini memproduksi protein amelogenin yang berperan penting melakukan pembentukan enamel saat gigi masih ada di dalam gusi. Namun, saat proses pembentukan enamel selesai dan gigi tumbuh, sel ameloblas mati.
"Bakteri memetabolisme gula dan fermentasi karbohidrat menjadi asam dan mengakibatkan proses demineralisasi (berhentinya proses mineralisasi) enamel gigi yang membuat gigi rusak," ujar ilmuwan kedokteran gigi Sami Dogan dilansir Science Alert, Senin (16/4/2018).
Para pakar kesehatan gigi menjelaskan, gigi sebenarnya dapat dikristalkan ulang dengan bantuan air liur, pasta gigi fluoride, dan meminum air aditif. Namun, saat ada rongga atau kerusakan di gigi, dokter akan menambalnya. Dari sini, ilmuwan berpikir untuk membuat sesuatu yang dikembangkan berdasarkan protein amelogenin. Mereka akhirnya mendesain peptida berdasarkan protein amelogenin sebagai bahan aktif.
Ikatan peptida merupakan penghubung rantai pendek asam amino, yang termasuk protein tak lengkap, karena hanya memiliki sedikit kandungan asam amino. Uji coba dilakukan di dalam laboratorium dengan menggunakan sampel gigi rusak. Saat peptida dipakaikan pada sampel gigi, tim menemukan lapisan mineral baru muncul pada area gigi yang rusak.
"Remineralisasi (pembentukan kembali mineral gigi, red) yang dipandu peptida adalah metode perawatan baru yang sehat," kata Mehmet Sarikaya.